Senin, 15 Maret 2010

"Perawatan Kesehatan dan Doa"


Ada sejumlah hal yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad saw, menyangkut perawatan medis, meyebutkan prinsip-prinsip umum dan menasar ihwal pemeliharaan kesehatan. Peringatan atas kerakusan merupakan dasar perawatan. Selama itu menyarankan makan yang tidak berlebih sesuai kebutuhan dan kesehatan tubuh, perlunya istirahat dan ketenangan setelah
menderita sakit, berpantang dari makanan-makanan tertentu, membiasakan tubuh pada rutinintas, memperingatka bahaya pengunaan obat-obatan yang tidak dibutuhkan dan melebihi ukuran sewajarnya, menguraikan komponen dan unsur alami tubuh, serta bahkan merujuk kepada pernafasan buatan, dan seterusnya merupakan petunjuk kedokteran umunm dan tidak hanya berlaku untuk orang atau negeri atau zaman tertentu.
Ada pula yang perlu diperhatikan adalah kasus-kasus partikular, pengamatan atas kondisi pasien, iklim negeri dan tanah tempat ia bermukim.

Jawaban yang keluar dari seorang ahli terhadap pertanyaan seorang pasien, tentunya mempertimbangkan faktor2 faktor tersebut di atas. Ini merupakan masalah yang harus kita perhatikan, lantaran pelbagai iklim dan musinm di berbagai negara menuntut perawatan tersendiri bagi pasien-pasien tertentu. Misalnya, tidaklah tepat mengunakan perawatan medis dengan kadar dan kualitas sama bagi negeri yang dingin. Demikian pula sebaliknya.

Oleh karena itu, adanya beberapa resep medis yang berbeda, yang tidk diketahui alasannya, mungkin karena hal ini. Para ulama klasik an modern kita telah menyebutkan hal itu.

Riwayat-riwayat yang berkaitan tentang madu bahwa ia obat bagi semua penyakity adalah benar. Namun artinya adalah bahwa madu sebagai obat bagi setiap penyakit dingin. Demikian pula riwayat-rwayat1 yang menyebutkan ihwal pengobatan dengan cara membasuh air dingin bagi bagi mereka terkena ambeien, yakni apabila ambeien itu sebagai akibat dari panas dan seterusnya.

Syaikh al Mufid Muhammad bin Muhammad bin Nu'am (413 H/1022 M) berkata Pengobatan tersebut sahih dan ilmunya bisa dipercaya dan melalui wahyu. Para ulama hanya mengambilnya dari para nabai. Tidak jalan lain untuk mengetahui hakikat penyakit kecuali dengan mendengar, dan tidak ada jalan lain untuk mengetahui penyembuhan selain dengan bantuan Allah. Dengan demikian, jalan untuk mengetahui hal itu adalah dengan mendengarnya dari Dzat yang mengetahui hal-hal yang tersembunyi.

Menjelaskan pernyataan Amirul Mukminin Syyidina Ali as yang berbunyi "Perut adalah sarang penyakit, berpantang dari makanan tertentu adalah induk pengobatan, dan biasakan tubuh pada apa yang menjadi kebiasaannya. 'Terkadang sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada orang yang tertimpa penyakit tertentu di satu kawasan, bisa membunuh orang dikawasan lain yang menggunakannya karena penyakit yang sama. Bergitu juga, terkadang sesuatu yang cocok bagi orang engan kebiasaan tertentu, tidak cocok bagi mereka yang mempunyai kebiasaan lain.
'Terkadang pengobatan tertentu yang tidak sesuai engan penyakit (bisa digunakan) sebagai peercobaan, sementara efeknya terhadap orang mukmin yang tulus dan kuat imannya berbeda dengan orang yang lemah keyakinannya. Apabila seorang mukmin yang mengunakanny, ia akan memperoleh manfaat, namun bukan disebabkan kualitas khusus dan watak alamiahnya, melainkan karena doa kepada Dzat Maha penyembuh, karena keimanan, ketulusan, kesetiannya. Seperti doa-doa perlindungan, dan doa-doa permohonan.

Hal ini didukungoleh fakta bahwa kita menjumpai sekelompok orang atau mukmin yang ikhlas yang tinakkannya dan perawatan medisnya berdasar berdasakan riwayat-riwayat terdahulu. Mereka tidak berkonsultasi kepada dokter dan mereka lebih sehat serta berusia panjang. Mereka menempatkan kepercayaan mereka kepada Tuhan dan meminta perllindungan dari masa-masa yang menakutkan, dan dari kejahatan bencana serta musuh dengan ayat-ayat al Quran dan shalat, mereka berada dalam lingkungan yang lebih baik, sejahtera, dan optimistik.

Ada yang menarik dari doa, dan mungkin akan terlintas pertayaan, apakah maksud dari doa? apa kaitannya dengan perawatan tubuh?. Untuk itu kita harus berhenti sejenak dengan melihat bersama pengaruhnya pada perawatan tubuh. Nabi Muhammad saww dibalik pengetahuannya yang tinggi akan manusia-pengetahuan dalam ati yang seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya-beliau mempelajarinya melalui wahyu dari Dzat yang menciptakan penyakit dan obat. Tak pelak lagi Nabi Muhammad saww memahammi penyakit jiwa sebagaimana mengetahui penyakit badan dan gejala-gejala lahiriahnya. Rasulullah memberikan nasihat-nasihat bagi kesembuhan jiwa dari penderitaa-penderitaannya sebagaimana mengajarkan pengobatan untuk penyakit tubuh. Seorng dokter yang baik adalah orang yang mampu meniagnosis penyakit, mengetahui pertumbuhan dan penyebabbnya dan menentukan pengobatan bagi penyembuhannya.

Banyak penyakit yang bersumber dari penderitaan psikologis, karena kesedihan, karena kecemasan, agitasi, kesenirian, ketakutan dan lain-lain (kalau boleh dikatakan bahwa tubuh atau diri manusia terdiri dari unsur secara fana/raga dan ruh, sesungguhnya yang merasakan sakit adalah ruh diri yang berada dalam tubuh, lihat bagaimana ruh yang sudah terlepas dari raga, maka ragapun tidak merasakan apa-apa). Semua ini mempengaruhi tubuh. Ini fakta yang jelas, kita akan menyetujuinnya. Betapa tidak, setiap hari kita mengalami ujiann dan kesulitan yang menyebabkan kecemasan dan tekannan. Manakala efek-efek psikologisnya menguat, kita akan merasakan gejala-gejalanya pada tubuh semisal sakit kepala, demam, dan penyakit-penyakit lain yang timbul dari dari ketegangan ankerusakkan syaraf.

Gejala-gejala dan penyakit-penyakit lain yang timbul dari penderitaan-penderitaan psikologis dan sebab-sebab lainnya. Karenanya, alangkah baiknya jika kita mengunakan pendekatan psikologis dan sarana spiritual untuk mengakhiri penderitaan dan menghilangkan sumber penyebabnya, shingga jiwa terbebas dari dari masalah-masalah tersebut, yakin kepada Pengatur urusan-urusannya yang memiliki pengetahuan akan segala kebaikkan. Ketika penyembuhan yang iharapakan terjadi, penderitaan jiwa akhirnya menyurut dan jiwa merasa lega. Ketika jiwa merasa lega dan terkendali, kesehatan menembus bagian-bagian tubuh yang sakit sebagai hasil yang pasti

Anda tidak bisa memungkiri pengobatan psikologis dan spiritual serta tingkat pengaruh keduannya dalam penyembuhan banyak penyakit mental, bahkan penyakit kulit serta penyakit endemik dan reproduksi. Betapa banyak bukti akan hal ini yang telah kita baca dan engar yang spenuhnya telah dibenarkan oleh sains modern.

Mari kita perhatikan resep-resep penyembuhan ini. Al-Quran mulia memiliki aya-ayat yang secara jelas menyatakan bahwa ia merupakan penyembuh bagi orang-orang beriman. Hal ini, misalnya, mencakup pernyataan Allah Swt

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran ari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yg berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman" (QS. Yunus: 57).

"Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepaa orang-orang yang zalim selain kerugian" (QS. al-Isra': 82)

"dan jikalau Kami jadikan Al-Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab tentulah mereka mengatakan 'Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?' Apakah (patut Al-Quran) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab? Katakanlah, 'Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman" (QS. Fushilat: 44).

Al-Quran juga banyak mencantumkan perintah berdoa dan meminta pertolongan, selain ayat-ayat mulia dan rahasia lainnya, yang diketahui dan dipelajari dari Nabi Muhammad saw. Tiak ada seorangpun yg lebih mengetahui tentang, rahasia-rahasia Al-Quran dan sumber-sumber rahmatnya, yang menjadi sasaran wahyu.

Berdoa itu sendiri bila terpenuhi syarat-syaratnya adalah untuk ketentraman dan ketenangan jiwa, namun bukan semata-mata kerendahanhatian dan ketundukan atau kekalahan dalam menghadapi realitas--sebagaimana diuraikan secar keliru oleh sebagian orang. Sebaliknya doa merupakan upaya kembali kepada realitas. Siapakah yang di antara kita yang mengingkarinya atau sama sekali belum mengalami meski hanya sekali dalam sepanjang hidupnya, di mana ia meras takut akan segala hal yang menakutkan, meminta perlindungan dari segala sesuatu yang tercela, meminta lebih banyak kebaikkan dari Dzat yang mengendalikan segala sesuatu dan menharapkan dari-Nya pembebasan dari berbagai masalah yang menimpa dan yang menghimpit dan keselamatan dan ketenangan.

Sekiranya kita tidak merasakan efek ketenangan jiwa dari doa, maka tentu kita tidak akan menerima dan mengunakannya sebagai obat.

Sesuatu yang memperkuat kenyakinan bahwa doa-doa dan munanjat-munanjat merupakan penyambuh jiwa, di samping yang disebutkan Al-Quran adalh adanya jaminan dan baknyak fakta yang menunjukkan keberhasilan doa-doa dan munanjat-munanjat itu. Jaminan kesembuhan itu sendiri merupakan penyembuhan psikologis, yang menjadikan pasien meras sangat tenang dan bersemangat memohon kesembuhan engan mengunakan ayat-ayat dan doa-doa.

Semoga kita dapat mengambil manfaat apa yang kita lakukan dalam ikhtiar merawat kesehatan dan kesembuhan, selanjutnya doa-doa dan munanjat-munanjat akan ditampilkan dalam penulisan berikutnya. salaam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar